Tapi Selama Ini Agan Tau Gak Maknyanya ??? Setelah Ane Liat Acara TV Kick Andy Ternyata Artinya Adalah !!! Kalimat "Hongpimpa Alaium Gambreng" Itu Bermakna "Dari Tuhan Kembali Ke Tuhan, Mari Kita Bermain !!!" |
09 Januari 2012
Tahukah Kamu Arti dari 'Hompimpa-Alaium-Gambreng'???
3 Cara Komunikasi Yang Kurang Tepat Dari Orang Tua Untuk Anak
"Semua orangtua ingin selalu melindungi anak-anaknya agar tidak berbuat kesalahan yang bisa merugikan si anak.
Saking khawatirnya, terkadang orangtua malah gagal berkomunikasi
dengan anak karena cara komunikasinya tidak disukai anak"
Akibat dari hal di atas adalah orangtua melakukan komunikasi dengan cara yang justru merusak hubungannya dengan si anak.
Menurut Dr. Jeffrey Bernstein, psikolog dari Philadelphiadan penulis buku '10 Days to a Less Defiant Child', ada tiga gaya komunikasi orangtua yang tidak disukai anak seperti dilansir Psychology Today
1. Memojokkan dengan rasa bersalah
Biasanya dilakukan dengan cara meminta atau membuat anak merasa berada
dalam posisi orangtua atau orang lain dalam situasi tertentu.
Orang tua seringkali mencoba membuat anak-anak merasa bersalah atas
tindakan atau pikiran mereka. Orang tua yang mengontrol anak-anaknya
menggunakan perasaan bersalah ini sebenarnya memiliki risiko mengucilkan
anak-anaknya dari mereka sendiri
contohnya
Budi (15 tahun) kepergok sedang merokok oleh tetangganya yang kemudian
si tetangga melaporkan kepada ibunya. Ibunya menceramahi Budi selama
setengah jam dengan pernyataan seperti: "Coba kamu bayangkan betapa
malunya Ibu mendengar kasak-kusuk tetangga bilang anak Ibu merokok?"
atau "Apa kamu nggak sadar, kamu sudah merusak kepercayaan Ibu sama kamu?"
Cara ini tidak akan berhasil dan justru membuat Budi semakin membuat jarak
dengan Ibunya. Yang dibutuhkan Budi sebenarnya hanya dukungan,
pemahaman, dan disiplin. Membuat komunikasi dengan bertanya alasan dan
kenapa merokok malah membuat si anak biasanya lebih terbuka
2. Menggunakan Sarkasme atau sindiran
Sindiran adalah mengatakan hal-hal yang berkebalikan dari apa yang
sebenarnya ingin dikatakan dan tersirat melalui nada suaranya
Sarkasme merupakan hambatan bagi orangtua yang ingin berkomunikasi
secara efektif dengan anak-anaknya. Berbicara dengan nada positif dan tidak
kasar akan membuat anak lebih respek
3. Menguliahi
Yaitu ketika orangtua datang dan memberikan ceramah bagaimana
seharusnya anaknya melakukan sesuatu, bukan memberikan masukan atau
saran. Terlalu mengarahkan dan menyetir justru tidak akan didengar oleh
anak-anak, atau bahkan malah membuat si anak melakukan kebalikan dari apa
yang orangtua perintahkan
Orangtua yang mendikte anak-anaknya bagaimana seharusnya memecahkan
masalahnya dan mengarahkan bahwa anak-anak tidak memiliki kendali atas
kehidupannya sendiri, maka mereka akan kehilangan kepercayaan dari anak-anaknya
Baca selengkapnya JIMMY D SAS: Januari 2012
Saking khawatirnya, terkadang orangtua malah gagal berkomunikasi
dengan anak karena cara komunikasinya tidak disukai anak"
Akibat dari hal di atas adalah orangtua melakukan komunikasi dengan cara yang justru merusak hubungannya dengan si anak.
Menurut Dr. Jeffrey Bernstein, psikolog dari Philadelphiadan penulis buku '10 Days to a Less Defiant Child', ada tiga gaya komunikasi orangtua yang tidak disukai anak seperti dilansir Psychology Today
1. Memojokkan dengan rasa bersalah
Biasanya dilakukan dengan cara meminta atau membuat anak merasa berada
dalam posisi orangtua atau orang lain dalam situasi tertentu.
Orang tua seringkali mencoba membuat anak-anak merasa bersalah atas
tindakan atau pikiran mereka. Orang tua yang mengontrol anak-anaknya
menggunakan perasaan bersalah ini sebenarnya memiliki risiko mengucilkan
anak-anaknya dari mereka sendiri
contohnya
Budi (15 tahun) kepergok sedang merokok oleh tetangganya yang kemudian
si tetangga melaporkan kepada ibunya. Ibunya menceramahi Budi selama
setengah jam dengan pernyataan seperti: "Coba kamu bayangkan betapa
malunya Ibu mendengar kasak-kusuk tetangga bilang anak Ibu merokok?"
atau "Apa kamu nggak sadar, kamu sudah merusak kepercayaan Ibu sama kamu?"
Cara ini tidak akan berhasil dan justru membuat Budi semakin membuat jarak
dengan Ibunya. Yang dibutuhkan Budi sebenarnya hanya dukungan,
pemahaman, dan disiplin. Membuat komunikasi dengan bertanya alasan dan
kenapa merokok malah membuat si anak biasanya lebih terbuka
2. Menggunakan Sarkasme atau sindiran
Sindiran adalah mengatakan hal-hal yang berkebalikan dari apa yang
sebenarnya ingin dikatakan dan tersirat melalui nada suaranya
contohnya
mengatakan sesuatu seperti: "Pintar sekali kamu" ketika
anak melakukan kesalahan atau sesuatu yang buruk
mengatakan sesuatu seperti: "Pintar sekali kamu" ketika
anak melakukan kesalahan atau sesuatu yang buruk
Sarkasme merupakan hambatan bagi orangtua yang ingin berkomunikasi
secara efektif dengan anak-anaknya. Berbicara dengan nada positif dan tidak
kasar akan membuat anak lebih respek
3. Menguliahi
Yaitu ketika orangtua datang dan memberikan ceramah bagaimana
seharusnya anaknya melakukan sesuatu, bukan memberikan masukan atau
saran. Terlalu mengarahkan dan menyetir justru tidak akan didengar oleh
anak-anak, atau bahkan malah membuat si anak melakukan kebalikan dari apa
yang orangtua perintahkan
Orangtua yang mendikte anak-anaknya bagaimana seharusnya memecahkan
masalahnya dan mengarahkan bahwa anak-anak tidak memiliki kendali atas
kehidupannya sendiri, maka mereka akan kehilangan kepercayaan dari anak-anaknya
Langganan:
Postingan (Atom)