28 Maret 2011
Marseille juara liga champion??
Ini lah cerita tentang bagaimana marseille juara liga champion?
MIMPI buruk menimpa klub Olimpique Marseille, Perancis. Persatuan Sepak Bola Eropa (UEFA), Senin pekan silam, melarang juara Piala Champion 1993 itu ikut kompetisi tahun depan. Ini buntut skandal suap Marseille pada tiga pemain Valencienne, tiga bulan lampau. ''Skandal itu merusak citra sepak bola,'' kata Lennart Johansson, Presiden UEFA. Maka, penggemar Marseille marah. Selasa pekan lalu, mereka turun di jalan utama Kota Marseille, seakan tak percaya. ''Satu-satunya kebanggaan kita telah dirampas,'' kata seorang pelaut. Inilah klub Perancis pertama yang merebut Piala Champion. ''Sekarang kita tak punya apa-apa lagi,'' isak seorang remaja di Kota Marseille. Isu suap itu muncul setelah Marseille menggebuk Valencienne, 1-0, pada 20 Mei lalu. Adalah Jacques Glassmann, pemain belakang Valencienne, yang mengaku disuap bersama Christope Robert dan Jorge Burruchaga. Mereka masing-masing menerima uang sebesar 250 ribu franc atau sekitar Rp 100 juta. Menurut Glassmann, perantara penyuapan adalah Jean Jacques Eydelie, pemain Marseille. Pengakuan tidak resmi (karena belum disigi) itu sengaja diredam Federasi Sepak Bola Perancis (FFF). Maksudnya, agar konsentrasi tim Marseille yang akan bertarung dengan AC Milan, Italia, tidak buyar. Benar saja. Marseille mampu menekuk AC Milan 1-0, pada 26 Mei. Dan besoknya, Presiden Liga Perancis, Noel Le Graet, baru memerintahkan penyidikan. Jaksa Eric De Montgolfier pun menyidik, awal Juni lalu. Temuan tim penyidik itu makin memperjelas kasus suap Marseille. Robert mengaku menerima suap, setelah istrinya buka mulut. ''Saya mengumpulkan uang panas tersebut,'' katanya. Uang haram itu terbungkus koran, ditanam di kebun milik bibi Robert. Dari sini, peran Eydelie sebagai perantara pun terbongkar. Ia menunjuk Jean Pierre Bernes sebagai biang suap. Maka, Bernes, orang nomor tiga di Marseille, diperiksa dan ditahan, awal Juli lalu. Tapi Bernard Tapie, pemilik Marseille, yang dikenal sebagai politikus cerdik, tak tinggal diam. Berkat lobinya di sana-sini, Tapie berhasil meloloskan Bernes dari tuduhan suap. Bernes pun dilepas, dan kasusnya tersendat. Tapi FIFA, yang geram melihat lambatnya penyelesaian kasus suap itu, mengancam FFF. Isinya, jika sampai 23 September ini kasus tersebut tidak tuntas, semua klub di Perancis dilarang ikut dalam kompetisi sepak bola internasional. Sebelum sanksi itu jatuh, pada 6 September lalu, UEFA bertindak: melarang Marseille ikut dalam kompetisi Piala Champion 1994, yang dimulai pekan ini. Selain itu, UEFA meminta FFF menunjuk pengganti Marseille. Tapi Paris St. Germain, juara kedua Liga Perancis, dan Bordeaux, juara keempat, menolak tawaran itu. ''Kami tak mau menari di atas bangkai orang lain,'' ujar Alain Afflelou, Presiden Bordeaux. Monaco, juara ketiga Liga Perancis, yang semula enggan menggantikan Marseille, belakangan menyatakan siap tampil. Ternyata Tapie tidak menyerah. Segera setelah pengumuman UEFA, ia menggugat balik UEFA lewat pengadilan Swiss, tempat UEFA bermarkas. Hasilnya, Kamis pekan lalu, Pengadilan Distrik Bern meminta agar UEFA menunda keputusannya dan mengizinkan Marseille ikut kompetisi. Rupanya, pembangkangan Tapie menggusarkan FIFA. Kabarnya, FIFA mengancam akan memberikan sanksi disiplin pada kesebelasan nasional Perancis dalam semua kejuaraan internasional jika Tapie tetap ngotot menuntut. Karena itu, Presiden Liga Sepak Bola Perancis, Noel Le Graet, mengirim surat kepada Tapie agar bos Marseille itu menarik kembali tuntutannya. Posisi Tapie pun menjadi serbasulit. Ia bak menghadapi buah simalakama. Menarik kembali tuntutannya berarti nama Marseille hancur, dan klub ini bisa rugi Rp 50 miliar. Kalau tetap berperkara, persepakbolaan Perancis bakal dikucilkan. Bagaimana Tapie akan berkelit? Bambang Sujatmoko dan Asbari N. Krisna (Belanda)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
1 komentar:
As reported by Stanford Medical, It's indeed the ONLY reason this country's women live 10 years longer and weigh an average of 42 pounds less than us.
(Just so you know, it is not related to genetics or some secret exercise and EVERYTHING around "how" they are eating.)
P.S, What I said is "HOW", and not "WHAT"...
CLICK on this link to see if this quick questionnaire can help you unlock your real weight loss potential
Posting Komentar